Oleh Laela Suci Sariasih, S.Pd.

Cicak dan Laba-laba saling berbincang. Cicak mengamati seekor laba-laba yang sedang merajut jarinya.
“Jarimu rusak?” Tanya cicak kepada Laba-laba.
Laba-laba menjawab “Iya jariku sobek karena menyelamatkan tikus dari cengkraman kucing.”
“Waah, kucing itu hewan yang menyeramkan”, Jawab cicak.
“Iya ada tikus nyaris tertangkap oleh kucing, langsung aku selamatkan dengan jaring-jaringku ini, sampai jariku sobek.
Aku jadi takut dengan kucing, kalau aku tertangkap oleh kucing, aku pun punya cara andalanku.
“Apa andalanmu?” Tanya Laba-laba.
‘Tidak aku katakan padamu nanti tidak rahasia lagi”, Jawab cicak.
Sore hari, cicak sedang sibuk bersantai di lantai teras sambil menimati suasa senja. Tiba-tiba datanglah seekor kucing dengan bersemangat akan menangkap cicak, sebagai hewan santapannya. Akhirnya cicak tertangkap. Cicak berusaha melepas cengkraman kucing tetapi susah, sehingga dia mengeluarkan jurus rahasia andalannya seperti yang dia pesankan dari ibunya, cara menjaga diri dari musuh yaitu melepas ekornya untuk mengecoh musuh, kemudian melanjutkan lari secepatnya untuk menyelamatkan diri.
Ketika berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di balik pintu, ternyata Laba-laba yang sedang disarangnya melihat cicak. Mereka saling berbincang.
“Hai cicak, mengapa kamu sembunyi di sini? Bukannya kamu tadi sedang bersantai di teras menikmati senja?” Tanya Laba-laba.
Benar yang kamu katakan Laba-laba, aku tadi bersantai di teras. Tapi, ternyata tiba-tiba aku terancam dengan datangnya kucing yang kemarin merobek jarimu. Aku dicengkeram oleh kucing. Tapi, aku tidak takut terus berusaha menyelamatkan diri dengan melepas ekorku sesuai pesan Ibuku. Aku melakukan ini sebagai cara melindungi diri dari musuh. Bersyukur aku bisa segera lari dan naik ke dinding, kemudian berlanjut sembunyi di balik pintu.
Laba-laba bertanya: ” Berarti ini cara andalan kamu ya cicak melepaskan ekormu untuk menyelamatkan diri”, badan tanpa ekor merayap di dinding begitu aneh ya.. ingin rasanya aku tertawa terbahak-bahak dengan badan kamu tanpa ekor.”
Tidak apa-apa aku saat ini tanpa ekor, tenang saja akan tumbuh entah kapan waktunya. Hal ini aku lakukan demi menyelamatkan diri sesuai dengan nasehat ibuku.
No responses yet